Entri Populer

Selasa, 15 Maret 2011

Pacar Cadangan


Hari ini, saya melihat media chatting yang sering digunakan orang pada saat ini, dan aku melihat facebook seseorang, dan tak terasa mataku tertuju untuk suatu informasi bahwa Erik yang sekarang mantan pacarku, telah memiliki pengganti diriku. Menurut hatiku sendiri, hatiku tak merasa keberatan, karena kau adalah masa laluku, dan sekaligus pacar cadangaku, tapi hatiku berkata lain. Jantungku seakan berdetak kencang, dan persaanku semakin gak karuan. Aku juga gak mengerti mengapa ini terjadi. dengan adanya peristiwa ini, aku menjadi teringat 7 bulan yang lalu, disaat aku melakukan pendekan hati dengan si Dia.

Tujuh bulan yang lalu, saya pergi ke pulau Bali, dimana aku ingin bertemu dengan Ayahku tersayang dan jua adikku tersayang, disana aku juga bertemu dengan seorang pemuda. Hatiku tak ada merasakan sesuatu apapun yang terjadi, hatiku berkata, ini adalah hal biasa, bertemu dengan cowok. Papaku sangat senang atas tingkah lakunya sebagai seorang cowok, karena dia orang yang rajin, dan sopan kepada orang tua.

Setelah satu minggu saya liburan di Bali, saya pun merencakan untuk pulang ke semarang, tetapi saya bingung harus minta tolong sama siapa, untuk mengantarkan saya ke terminal. Tanpa berfikir panjang, saya meminta bantuan kepada Erik untuk mengantarkan saya ke terminal, saya sangat sedih, karena aku pasti akan merindukan adikku, karena dia baru pertama kalinya pergi merantau.

Sesampai di terminal, saya dan Erik nonton atraksi topeng monyet, sebelum bis yang akan saya tumpangi berangkat, saya merasa sangat senang. Akhirnya saya pulang dengan membawa kesedihan bercampur dengan suka cita.

Sesampai di Semarang, saya bertemu dengan pujaan hatiku. Karena dialah yang mendampingi aku setiap hari dan setiap saat di Semarang, aku sangat mencintai Dia. Tetapi banyak saudaraku yang selalu saja membantah hubungan kami, karena saya berbeda suku dengan Aswin. Meskipun demikian, saya tak pernah peduli atas pandangan orang-orang terhadap saya, karena yang saya tahu, orang yang saya cintai adalah aswin, yang selalu menjagaku.

setelah beberapa minggu kemudian, saya mendapat sms dari Erik, dia menanyakan bagaimana kabarku, apakah aku baik-baik saja atau bagaimana, dan setelah kami bercerita panjang, dia pun mengungkapkan perasaannya kepadaku, dia berkata kalau dia cinta samaku, dan seperti yang aku ketahui dia punya pacar sebelum diriku. Akhirnya saya menerima dia menjadi pacar saya, meskipun Aswin tidak pernah tahu aku berbohong demikian.

Libur kuliahan pun tiba, saya pergi ke Bali untuk bertemu dengan adikku tersayang dan juga Erik yang memiliki status pacar simpananku. Karena dari dalam lubuk hatiku, saya tidak pernah mencintai dan menyayangi dia, karena sebenarnya persaanku hanay untuk Aswin, karena Aswin sangatlah berharga dimataku.

Selama saya berjalan dengan Erik, banyak orang yang sirik dan iri denganku, apalagi mantan pacaranya Erik, karena saya menjalin hubungan dengan Erik sebelum mereka putus hubungan. Sebenarnya saya merasa kalau saya ini adalah orang yang merusak hubungan orang lain, jadi dari situ saya berniat untuk mempermainkan perasaannya, saya hanya mengharapkan uang, uang, dan uang dari Erik.

Satu minggu pun berlalu, saya sangat puas liburan di Bali, karena saya sering pergi berdua dengan Erik, meskipun adikku sendiri menentang hubungan kami. Begitu juga dengan pacarku yang tercinta, dia selalu telpon aku, dia bercerita, bahwa perasaannya mengatakan aku memiliki seseorang selain dirinya. Saya tidak peduli, apa yang dirasakan oleh Aswin.

Setelah satu minggu liburan, saya dan teman-teman pulang kembali ke semarang, karena waktu kuliah sebentar lagi akan mulai. Aku sangat senang, karena sesampai di Semarang saya dapat bertemu dengan pujaan hatiku. Hari berganti dan tak terasa dua orang yang aku jalani sebagai pacarku tak berjalan lama, karena cintaku hanya miliknya Aswin, dia sangatlah berarti untukku.

Setelah lama aku berfikir, cowok yang akan mendampingiku adalah Aswin, dan aku pun memutuskan hubungan dengan Erik, karena aku merasa, hati ini tak akan bisa untuk dipaksakan. Erik pun menangis dan meminta aku untuk kembali bersama Dia, tetapi aku tak mau menerima Dia kembali, karena aku merasa jengkel, dan benci sama Dia, karena mantan pacarnya sering menghina dan memaki aku, hatiku tak sanggup menahannya, hatiku sedih dan kecewa. Aku pun menjalani semuanya ini, dengan perasaan benci dan muak dengan Erik, dan terus mengharapkan Aswin yang akan membahagiakan hidupku, aku percaya Aswin adalah orang yagn paling tepat untukku.

Hari pun terus berganti, hubungan asmaraku dengan Aswin terus berjalan, dan tak terasa Aswin membohongiku, dan ikut mendustai hatiku. Aku merasa sakit, dan kecewa, karena orang yang aku sayangi ternyata menduakan cintaku. Aku melihat Dia berjalan dengan wanita lain. Dari perasaanku sendiri, aku ingin mengatakan kalau Aswin itu bejat, tapi inilah cinta, dia menghianatiku dan membohongiku perasaan ini tak pernah berubah, dia selalu ada dalam hatiku.

Mungkin tanpa aku sadari, aku telah merubah kesetiaan Aswin karena aku telah menghiati Dia terlebih dahulu, aku bertanya dalam hatiku, mungkin kah apa yang kurasakan saat ini, sama seperti yang dirasakan Aswin dulu, itu sangat menyakitkan. Jika sekarang aku ingin jujur, aku ingin minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Aswin, karena saya telah banyak melukai perasaannya.

Setelah beberapa minggu kemudian, saya menjalani hubungan itu dengan Aswin, karena aku gak bisa jauh dari Dia. Dia sangatlah berarti bagiku, meskipun hatiku terasa sakit. dan sekarang saya pergi untuk membuang rasa suntukku, dan ternyata Erik telah menjalin hubungan dengan sahabatku sendiri, hatiku merasa sakit, entah mengapa saya sangat bingung terhadap apa yang aku rasakan sekarang ini.

Jika waktu dapat kuulang kembali. saya tidak ingin menghianati cinta yang telah diberikan Aswin untukku, meskipun rintangan yagn kami hadapi itu begitu banyak, tapi aku harus yakin Dia lah yang terbaik untukku. Jika waktu mengijinkan, aku juga ingin meminta maaf kepada Erik, karena dia selalu mencintaiku, dan aku telah banyak menyakitinya. Maaf kan aku cinta, karena aku telah berhianat untuk cinta.

Jadi saya berharap, Pacar cadangan itu dapat menyakiti banyak orang. Pacar cadangan tetaplah memancing orang melakukan hal yang serupa dengan apa yang kita lakukan. Perayalah pada cinta, dan kesetiaan itu sangatlah berharga, jika kita ingin dihargai. Thanks

Tidak ada komentar: